-->

Selasa, 06 Mei 2014

PEMERIKSAAN PALPASI DENGAN TEKNIK LEOPOLD

 A.    Mengaplikasikan konsep teori palpasi Teknik Leopold
Salah satu jenis pemeriksaan menggunakan sensasi taktil untuk menentukan cirri-ciri satu organ (Lukmanto dkk., 2006). Palpasi juga disebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada wanita hamil dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu untuk kehamilan normal dengan alasan pada usia kehamilan tersebut, janin sudah tumbuh optimal sehingga memenuhi seluruh rongga rahim. Organ-organ tubuh bayi sudah simetris, kepala sudah tumbuh dalam ukuran optimal dan merupakan bagian terberat dari seluruh organ tubuhnya. Dengan demikian, menurut hukum gravitasi bumi, benda yang terberat akan mencari posisi paling bawah. Pada saat ini kepala mulai turun masuk ke pintu atas panggul dan posisi janin sudah menetap di dalam rongga uterus sehingga tidak memungkinkan berubah posisi. Pemeriksaan dengan palpasi  sebelum 36 minggu tidak dilakukan karena letak, posisi, dan presentasi janin masih berubah-ubah. Selain itu, setiap pemeriksaan palpasi yang kita lakukan,  janin dalam kandungan  akan terganggu walaupun pemeriksaan sudah dilakukan secara cermat dan berhati-hati. Palpasi pada usia kehamilan 28 minggu dilakukan bila pada pemeriksaan McDonald, ditemukan tinggi fudus uteri lebih tinggi dari seharusnya.


 B.  Memenuhi tujuan dan  teknik palpasi Leopold
Tujuan pemeriksaan dengan teknik palpasi Leopold adalah mengetahui letak janin dan sebagai bahan pertimbangan dalam memperkirakan usia kehamilan. Secara terperinci tujuan palpasi Leopold untuk setiap langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut :
Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold I
Tujuan pemeriksaan :
a.       Mengetahui  tinggi fundus uterus untuk mempekirakn usia kehamilan.
b.      Menentukan bagian-bagian janin yang berbeda di fundus uteri.
Cara pemeriksaan :
      Sebelum diperiksa, ibu hamil dipersiapkan antara lain diberi tahumaksud dantujuan pemeriksaan. Pakaian dalam yang menghalangi pemeriksaan dibuka, pakaian luar dilonggarkan, dan bila ketat diganti dengan pakaian longgar untuk mempermudah pemeriksaan. Ibu hamil diperiksa dalam keadaan tidur terlentang, kedua lutut agak ditekuk. Pemeriksaan di seblah kanan ibu dengan posisi kaki kiri di depan dan kakin kanan di belakang menghadap ke wajah ibu.
       Suhu tangan pemeriksa disesuaikan dengan tangan ibu supaya uterus tidak berkontraksi saat dilakukan  palpasi dengan jalan : Bila cuaca dingin pemeriksa mencuci tangan dengan menggunakan air hangat, atau setelah mencuci tangan kedua telapak tangan dogosok-gosokan sampai terasa hangat.
      Mulai pemeriksaan dengan mendorong fundus uteri ke bagian tengah menggunakan tangan kiri, kemudian ditahan dengan tangan kanan dengan menggunakan jari-jari tangan kiri , tinggi fudus uteri diukur dari prosesus xifoideus sampai pusat . Akan diperoleh tinggi fudus uteri berapa jari berapa di bawah prosesus xifoideus. Bila fudus uteri mendekati  pusat,  tangan kiri pemeriksa menahan fudus uteri, tangan kanan mengukur tinggi fudus uteri mulai dari pusat. Berdasarkan pengukuran dari pemeriksaan palpasi diperkirakan usia kehamilan disesuaikan pula dengan hasil anamnesis hari pertama hair terakhir.
      Setelah tinggi fudus uteri diukur, dilanjutkan meraba bagian-bagian janin yang berada pada fudus uteri menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian. Bila meraba dengan tangan kanan, tangan kiri menahan, demikian sebaliknya. Bila teraba bagian yang bulat, keras, dan bila ditekan terasa lentingan, merupakan pertanda dari kepala janin. Bila kepala janin berada pada fudus uteri, janin adalah persentasi bokong.
      Bila bagian yang besar,bulat, lunak dan tidak ditekan tidak terasa lentingan, merupakan pertanda dari bokong janin. Bila bokong janin berada pada fudus uteri berarti janin presentasi kepala. Bila teraba bagian yang datar melebar adalah pertanda dari punggung janin. Bila punggung berada pada fudus uteri, berarti posisi janin melintan. Bila teraba bagian yang berbenjol-benjol kecil-kecil merupakan pertanda dari bagian-bagian kecil janin, seperti tangan dan kaki. Bila bagian-bagian kecil janin berada pada fundus uteri berarti janin juga posisinya melintang.
      Bila pada pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold I kita menemukan dua bagian besar janin, fudus uteri itu merupakan pertanda dari kehamilan  ganda/kembar. Misalnya, dua bagian yang bulat dank eras atau satu bagian yang bulat dank eras, dan satu bagian yang besar dan lunak, dan biasanya disertai dengan tinggi fudus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan apabila diperhitungkan berdasarkan hari pertama haid terakhir

Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold II
Tujuan pemeriksaan :
Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan samping kiri uterus.
Cara pemreiksaan:
Setelahmeraba bagian-bagian janin pada fundus uteri pada pemeriksaan Leopold I, tangan kiri dipindahkan ke bagian kanan uterus ibu, dan tangan kanan dipindahkan ke bagian kiri uterus ibu. Tangan kanan meraba bagian  janin yang ada di bagian samping kiri uterus, dan tangan kiri menahan uterus pada bagian samping kanan. Selanjutnya, tangan kiri meraba bagian janin yang berada di bagian samping kanan uterus ibu, dan tangan kanan menahan bagian samping kiri uterus ibu. Bila yang dirasakan bagian yang datar dan melebar adalah pertanda punggung janin, dan biladirasakan di bagian samping kiri uterus berarti posisi janin punggung kiri, sedangkan apabila dirasakan sebelah kanan berarti posisi janin punggung kanan. Sebaliknya, bila ditemukan di samping kiri uterus bagian yang bulat keras, mudah digerakan dan ada lentingan, sebagai pertanda kepala janin, dan di sebelah kanan ditemukan bagian yang besar, lunak, dan sulit digerakan, sebagai pertanda bokong janin, berarti posisi janin melintang dengan kepala di kiri. ADemikian sebaliknya.

Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold III
Tujuan pemeriksaan:
a.       Menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus.
b.      Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas punggul ibu.
Cara pemeriksaan:
      Setelah meraba samping kanan dan samping kiri uterus, tangan kiri dipindahkan ke fudus uteri, tangan kanan memegang bagian bawah uterus diantara tulang pipa iskiadika anterior superior dan batas uterus bagian bawah, kemudian menggoyangkan secara berlahan-lahan, apabila teraba keras, bila digoyangkan ada lentingan, pertanda bokong janin. Pada satu bagian terendah janin digoyangkan, terasa bergoyang, berarti bagian terendah janin belum masuk ke pintu atas panggul. Sebaliknya, apabila saat digoyangkan tidak terasa bergoyang berarti bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul.

Teknik Pemeriksaan Palpasi  Leopold IV
Tujuan pemeriksaan:
a.       Memastikan apakah bagian terendah janin sudah benar-benar masuk ke pintu atas panggul atau belum.
b.      Menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah memasuki ke pintu atas panggul.
  Cara pemeriksaan:
      Pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold IV apabila, dari hasil pemeriksaan Leopold III ditemukan bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul, atau hasil pemeriksaan dengan teknik Leopold III masih ada keragu-raguan./ Untuk mengecek hasil pemeriksaan palpasi Leopold III.
      Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold III, pemeriksa mengubah posisi menghadap ke bagian kaki ibu, ibu diminta untuk meluruskan kakinya atau tidak menekuk lutut.Tangan kiri pemeriksa dipindahkan ke sebelah lateral kiri uterus ibu, dan tangan kanan dipindahkan kesebelah lateral kanan uterus ibu, ujung jari tangan kanan dan kiri berada pada tepi atas tulang simfisis pubis. Pertemukan kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri. Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri dapat bertemu satu sama lain disebut konvergen, berarti bagian terendah jani belum masuk pintu atas panggul ibu. Apabila ibu  jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak adapat dipertemukan disebut divergen, berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke  pintu rongga panggul ibu.
Pemeriksaan palpasi teknik Leopold dilaksanakan setelah melaksanakan pemeriksaan tinggi funfus uteri dengan teknik McDonald, pada usia kehamilan 36 minggu, atau pada usia kehamilan 28 minggu apabila hasil pemeriksaan rtinggi fudus uteri dengan teknik McDonald hasilnya lebih tinggi dari usia kehamilan berdasarkan data hari pertama haid terakhir (HPHT).
sumber :http://ibudianhealth.blogspot.com